Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Barat Daya sedang menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk menyusun kamus bahasa daerah. Dalam FGD ini, empat bahasa daerah di wilayah tersebut, yaitu Moi, Tehit, Misool (Maya), dan Maybrat, menjadi fokus utama. Tujuannya adalah untuk mempermudah komunikasi sosio-kultural di wilayah yang memiliki beragam etnis.

Koordinator penyusunan kamus, Hasan Makasar, menjelaskan bahwa proses ini akan memakan waktu dua hingga tiga bulan, dengan target penyelesaian pada bulan Desember. Kamus bahasa daerah ini juga akan digunakan dalam kurikulum muatan lokal dan diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memahami bahasa daerah sesuai dengan penutur aslinya.

Selain itu, Dinas memiliki rencana untuk menyusun kamus bahasa daerah lainnya di masa depan, mengingat beragamnya bahasa di wilayah tersebut. Saat ini, fokus utama mereka adalah pada empat bahasa yang dipilih karena banyaknya penutur bahasa dari keempat bahasa tersebut.

FGD 2

Langkah ini dianggap penting dalam pelestarian dan pengembangan bahasa dan budaya di Papua Barat Daya serta untuk mendukung pemahaman sosio-kultural yang lebih baik di antara masyarakat yang beragam etnis di wilayah tersebut.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *